Selasa, 14 Juni 2011

Dari Padang Ke Kandang


Selamat pagi Bapak/Ibu/Saudara yang dikasihi Tuhan. Hari ini tema khotbah kita adalah Dari Padang Ke Kandang.

Saya punya satu keponakan. Baru satu. Dan waktu cici saya sedang hamil dia, saya juga ikut senang, karena berarti saya jadi ii/tante. Seluruh mata tertuju kepada janin yang di kandang oleh cici saya. Karena bila dia lahir, maka dia adalah anak pertama, cucu pertama dan keponakan pertama. Dan kami berdoa supaya anak yang lahir nanti adalah laki-laki, sebagaimana adat Cina bahwa anak laki-laki pertama yang menjadi tumpuan orangtuanya nanti. Menjelang cici saya melahirkan, kami juga sudah siap-siap. Bahkan dimana mau melahirkan, itu sudah disiapkan.

Kebanyakan orangtua pasti sudah mempersiapkan segala sesuatunya, sebelum anaknya nanti akan lahir. Kakak teman saya malah pergi ke Singapura beberapa minggu sebelum ia melahirkan supaya anaknya tercatat sebagai lahir disana.

Namun Maria, tidak bisa memilih tempat dimana ia akan melahirkan anaknya. Dan hanya ada dua pilihan baginya: melahirkan di kandang domba, atau melahirkan di jalanan.
Dan pilihannya jatuh pada kandang domba.

Bapak/Ibu/Saudara, seringkali kita hanya disibukkan dengan urusan tempat, alat-alat, tapi lupa pada pribadi/oknum yang akan lahir itu. Kita mungkin pernah bertanya, kalau Yesus adalah Tuhan, kalau Yesus adalah raja, kenapa Dia harus dilahirkan di kandang domba? Kenapa Yesus tidak dilahirkan di istana, atau paling tidak di hotel/penginapan. Kenapa harus di kandang?

Jawabannya cuma satu, supaya gembala-gembala yang ada di padang bisa datang berjumpa dengan bayi Yesus.  Coba bayangkan jika Yesus lahir di istana, pasti gembala itu tidak bisa datang ke istana. Kalaupun datang, pasti disuruh pakai jubah ungu/jas, kalau tidak pasti diusir, seperti grup musik Ungu yang dilarang masuk ke istana karena pakai celana jeans.

Kalau Yesus lahir di rumah/penginapan, pasti gembala tidak bisa langsung datang jumpa Yesus karena pemilik penginapan takut kalau gembala adalah perampok atau pencuri, karena datang pada waktu malam. Dan tempat yang paling baik adalah kandang, dimana tidak ada seorangpun yang bisa melarang siapa saja dan kapan saja datang menjumpai bayi Yesus.

Ay. 15-16 dituliskan bagaimana gembala-gembala itu cepat-cepat meninggalkan padang dan cepat-cepat datang ke kandang. Dari padang, mereka datang ke kandang, untuk membuktikan apa yang telah dikatakan oleh malaikat itu kepada mereka. Dan ketika mereka telah melihat-Nya, mereka bersukacita dan ay. 20 menuliskan gembala-gembala itu memuji dan memuliakan Allah.

Bapak/Ibu/Saudara, Yesus lahir ke dunia ini:

1.       Untuk orang-orang yang tidak punya jam istirahat, untuk orang-orang yang sibuk bekerja, untuk orang-orang yang hanya punya sedikit waktu untuk beristirahat dan saat waktu luang itu, kalau ingin berjumpa Yesus.

2.       Bukan hanya untuk orang-orang istimewa, pejabat, orang kaya, tapi juga orang-orang biasa, orang-orang sederhana, orang-orang yang bisa datang ke Yesus kapan saja.

3.       Supaya setiap orang yang berjumpa dengan Yesus mendapatkan sukacita di hati mereka. 


 Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar