Selasa, 14 Juni 2011

Kerasnya Perkataan Yesus


Kenapa dikatakan perkataan Yesus keras? 
Karena Yesus mengatakan yang sebenarnya dan tanpa basa-basi dan langsung menusuk.

Perkataan Yesus yang seperti apa yang keras itu?
1.      Ay. 26
Yesus melihat ke dalam hati mereka, apa yang sebenarnya mereka cari, atau alasan mereka mengikuti Yesus.
Bukan karena percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, tapi semata karena berharap Yesus melakukan mukjizat 5 roti dan 2 ikan lagi.
Jadi yang dicari mereka adalah berkat, bukan Pemberi berkat.
Yang dicari adalah makanan jasmani, bukan makanan rohani.

2.       Ay. 31, 35
Yesus memberi tahu kebenaran, tapi mereka lebih menyukai kebenaran mereka sendiri.
Musalah nabi besar mereka.
Disini semakin dibukakan pendapat mereka bahwa dalam pendangan mereka, Yesus hanyalah anak Yusuf, si tukang kayu dari Nazaret.

3.       Ay. 52
Perkataan Yesus tidak dapat diterima oleh orang-orang yang mengeraskan hatinya sendiri dan hanya memakai logika, orang-orang yang tidak mendapat karunia pengenalan akan Dia.
Yesus yang mengatakan bahwa Dialah Roti Hidup, ternyata malah membuat orang-orang yang semula mengikuti-Nya menjadi berbalik dan pulang.

Fokus
-          Ay. 60, 61b, 68, 70
Perkataan ini keras/sulit, siapa yang sanggup mendengarkannya/mengerti?
Adakah perkataan itu menggoncangkan iman Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Bukankan Aku sendiri yang telah memilih kamu

-          Perkataan Yesus memang keras dan sulit dimengerti oleh orang-orang kebanyakan.
Tapi bagi mereka yang telah dipilih oleh Yesus sendiri, perkataan itu tidaklah keras, dan tidak bermaksud untuk menggoyahkan iman mereka, hanya supaya mereka tetap teguh dan kuat dan percaya kepada Dia, Yang Kudus dari Allah

-          Biarlah seperti Petrus, ketika kita mendengar kata-kata yang keras atau mungkin melemahkan kita, kita tetap datang pada Yesus dan berkata: Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Kami percaya Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.

Yesus:
1.       Berani mengajarkan kebenaran (ay. 60)
2.       Peka melihat sikon/raut wajah pendengar-Nya (ay. 61)
3.       Tahu foreknowledge n forthknowledge (ay. 64)
4.       Tidak memaksa orang untuk mengikuti Dia (ay. 66)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar