Selasa, 14 Juni 2011

Yesus >< Manusia


Siklus Hidup Yesus Tidak Sama Dengan Siklus Hidup Manusia (Markus. 16:1-8)

            Selamat pagi Bpk/Ibu/Sdr yang dikasihi Tuhan. Selamat hari Paskah. Tema kotbah hari ini adalah siklus hidup Yesus tidak sama dengan siklus hidup manusia. Saya mengajak kita membuka kita membuka kembali. Markus 16:1-8 sebelum kita merenungkan FT ini, mari kita berdoa.

            Dalam pelajaran Biologi / IPA, kita mendengar yang namanya siklus hidup manusia yang dialami oleh setiap orang yaitu Lahir, Hidup, Menikah, Punya Anak-Cucu, Tua, Mati. Siklus hidup manusia ini bagaikan satu buah lingkaran, yang diawali dengan kelahiran dan diakhiri dengan kematian. Karena tahu bahwa setiap manusia akan mengalami yang namanya siklus kehidupan manusia ini, maka banyak orang yang mencari cara supaya mereka tetap hidup terus. Atau paling ga bisa awet muda. Itu sebabnya ada jamu awet muda, orang menjaga makanannya biar terhindar dari penyakit; orang berguru / mencari ilmu; termasuk yang saya dengar makan sop janin di Tiongkok.

            Bpk/ibu/sdr yang dikasihi Tuhan, Yesus juga adalah manusia. Dia pun mengalami siklus hidup manusia itu. Dia dilahirkan di kandang di Betlehem, Dia hidup di Yerusalem kurang lebih selama 3,5 tahun. Dan akhirnya di usia yang masih muda sekitar 33 tahun, Ia harus mati diatas kayu salib. Yesus lahir, hidup dan mati. Sama seperti manusia yang lainnya. Tapi ternyata ada yang berbeda, karena setelah 3 hari, Ia bangkit dari kematian dan tidak pernah mati lagi. Ia hidup untuk selama-lamanya. Beda dengan Lazarus yang memang dibangkitakan dari kematian, namun setelah itu Ia mati lagi. Anak muda di Nain juga memang dibangkitkan dari kematian, namun ia juga mati lagi. Tak ada seorang pun manusia, bahkan nabi yang pernah mati lalu bangkit dan hidup selama-lamanya. Lalu apa makna kebangkitan Yesus untuk kita?

1. Yesus menepati apa yang dikatakan-Nya (ay. 7b)
Saat perjamuan malam sudah selesai, Yesus mengatakan kepada Petrus dan murid2-Nya yang lain bahwa Ia akan bangkit dan mendahului mereka ke Galilea (Mat. 26:32). Dan itu ditepati oleh-Nya. Ini berarti perkataan apapun yang dikatakan Yesus, pasti ditepati-Nya. Saat Yesus mengatakan “Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepada-Mu, maka pasti Ia akan memberi kelegaan.
            Ilustrasi: Bedanya janji mama dengan janji papa

2. Ada perintah untuk memberitakan kabar baik ini (ay. 7a)
            Malaikat memerintahkan para wanita itu untuk pergi dan mengatakan kepada murod-murid tentang kebangkitan Yesus. Coba bayangkan, malaikat bukan menyuruh imam-imam atau ahli Taurat untuk menceritakan kebangkitan Yesus, tapi malaikat memakai para wanita yang pada waktu itu di Israel ga dianggap atau ga dihargai.
            Dan saat ini , Tuhan Yesus juga memerintahkan kita semua untuk memberitakan kabar baiknya, kabar tentang kebangkitan Yesus kepada semua orang. Bukan cuma Pendeta, bukan cuma Ev., tapi kita yang jemaat awam / biasa, bisa dipakai Tuhan dan malah diperintah Tuhan untuk menjadi pembawa pesan-Nya.

3. Orang yang percaya Yesus mendapat keselamatan kekal (ay. 8b)
            Kebangkitan Yesus mengungkapkan bahwa maut atau kematian tidak berkuasa atas Yesus. Ini berarti orang yang percaya Yesus juga tidak akan selama-lamanya berada dalam kematian. Kita akan dibangkitkan karena kita sudah mendapat keselamatan.
            Kepala Penjara Filipi bertanya kepada Paulus dalam Kis. 16: apa yang harus aku lakukan supaya aku dan seisi rumahku bisa selamat: Hanya 1 hal, yaitu percaya kepada Yesus.
            Ilustrasi: Anak Terbakar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar